AKU ANAK ADOPSI

Nama aku Lylies, asal Medan. Saat ini aku berusia 25 tahun. Aku adalah anak adopsi. Bukan tujuan aku untuk berkeluh kesah dengan menulis kisahku ini. Tapi  aku sungguh berharap kisahku ini dapat dibaca oleh mereka yang berniat untuk mengadopsi anak dan akhirnya mengetahui bagaimana pemikiran yang ada pada diri anak mengenai hidupnya sebagai anak adopsi, yang selama ini tidak mungkin mereka mau membicarakan hal ini dengan orang lain, terutama kepada orang tua angkatnya sendiri.
Aku ingat waktu aku masih kelas 5 SD, aku main ke rumah temanku, kemudian bertemu dengan ibunya. Tiba-tiba ibunya menatap mataku lekat-lekat dan bicara, “Kamu kan anak pungut.” Setelah itu dia diam dan memperhatikan ku, seolah-olah menunggu dan sangat penasaran dengan reaksiku. Aku sangat benci kalau mengingat kembali saat itu, bukan karena aku baru tahu bahwa aku anak adopsi, tapi karena aku bingung harus bagaimana bersikap dengan pernyataan itu. Dalam benakku aku bertanya-tanya, apakah salah kalau aku anak adopsi. Sejak itulah aku mulai tidak suka dengan statusku sebagai anak adopsi dan merasa kurang percaya diri. Dan sejak itulah pula aku selalu merasa tidak nyaman kalau beradu pandang dengan mata orang lain.
Pada umur sekitar 9 tahun aku sudah tahu kalau aku bukan anak kandung dalam keluargaku, dan aku mengetahuinya untuk pertama kali bukan dari orang tua adopsiku, tapi justru dari saudara kandungku. Sepengetahuanku sebelum mereka menikah, ibu adopsiku adalah orang yang lumayan kaya, sedangkan ayah adopsiku adalah orang yang memang berasal dari keluarga yang kurang. Mereka dicomblangin saat mereka masing-masing hampir berusia 40 tahun. Karena itu mereka tidak punya anak kandung dan akhirnya aku sejak bayi dipisahkan dari adik perempuan ibu adopsiku,... ya, ibu adopsiku sebenarnya adalah bibiku, kakak dari ibu kandungku. Akhirnya, aku menjadi anak satu-satunya dalam keluarga ini.
Aku memiliki 8 saudara kandung, aku nomor 7. Ayah kandungku adalah orang yang menafkahi kelurganya dengan sebuah toko seni. Aku menyapanya paman, bukan ayah, karena sudah “dibiasakan” oleh ibu adopsiku sejak kecil. Sebenarnya sudah sejak dari awal ibu adopsiku ingin merahasiakan perihal aku yang diadopsi, tapi salah satu kakak kandungku memberituhuku waktu aku berkunjung ke rumah ortu kandungku. Aku tidak ingat  bagaimana reaksiku saat itu, karena aku masih kecil. Yang jelas aku terus mengingatnya dalam pikiranku dan aku tidak berani menanyakannya kepada mereka, baik ortu kandung maupun ortu adopsi, karena aku takut ketahuan mengetahui rahasia mereka (sebuah pemikiran yang polos sebagai anak kecil). Baru  setelah agak besar (masih di SD) aku bertanya pada ibu adopsiku, “Ma, kata teman-temanku aku adalah anak yang diadopsi, benar nggak sih Ma?” Ibu adopsiku hanya menjawab, “Siapa yang bilang begitu? Mereka membohongimu.” Mendengar jawaban yang tidak jujur begitu, akhirnya aku tidak pernah mau menanyakan hal ini lagi. Kini aku tau dia memang bermaksud untuk membohongi aku, entah sampai kapan. Hal ini kurasakan sangat tidak adil bagiku.
Tidak berapa lama setelah itu, di sekolah aku diteriakin “anak pungut....anak pungut” oleh murid-murid laki-laki yang jahil, aku menangis tapi teman-teman yang lain melaporkan kepada guru, akhirnya murid-murid itu “diamankan”. Kemudian seorang ibu guru memelukku dan membiarkan aku menangis membasahi bajunya, kemudian dia berkata, “Tidak apa-apa jadi anak pungut, itu berarti banyak yang menginginkanmu.” Sekembalinya ke rumah, aku tidak dapat mengatakan kejadian hari itu kepada orang tua adopsiku, aku menyimpan peristiwa ini di dalam hatiku sendiri karena ini menyangkut sikap mereka yang tidak mau terus terang kepada aku mengenai jati diriku yang sebenarnya. Aku kembali menangis sendirian di kamar. Inilah kesepian yang harus dihadapi oleh seorang anak adopsi.
Aku masih ingat waktu kecil aku sangat senang apabila berkunjung ke rumah orang tua kandungku, karena disana aku bisa berkumpul dan bermain dengan saudara/i kandungku yang banyak, dan akan sangat sedih bila harus pulang ke rumah ortu adopsiku, karena aku harus berpisah dengan mereka. Satu-satunya hal yang pernah membuat aku meneteskan air mata di sana adalah ketika aku melihat foto-foto mereka sekeluarga. Kebanyakan foto-foto itu adalah foto bersama seluruh anggota keluarga dan Setiap keping foto yang aku lihat itu adalah sebuah potret kebersamaan yang bahagia, tanpa aku di dalamnya.
Kerinduan akan kebersamaan itu terus ada sampai aku dewasa, bahkan berulang kali aku memikirkan untuk menyapa kembali ayah kandung aku sebagai “Ayah”, bukan “Paman”. Tapi pikiran lain juga bermunculan, bukankah sejak bayi aku sudah diserahkan ke keluarga lain, jadi kalau dia masih menghendaki aku, harusnya dia yang minta agar aku yang kembali memanggilnya ayah. Sedangkan ibu kandungku sudah meninggal sejak aku kelas 6 SD.
Hal yang paling aku ingat jelas tentang ibu kandungku adalah saat aku berada di rumahnya pada umur sekitar 8 tahun, waktu itu dia sedang menghanduki aku selepas aku mandi kemudian dia sambil setengah jongkok menyisir rambutku, saat itulah aku menatap wajahnya lama dan seolah-olah aku merekam  pandanganku ke dalam memori di otakku. Jadi setiap aku mengingat kembali akan dirinya, wajahnya yang sedang menyisir rambutku dengan lembut itulah yang pasti muncul dalam pikiranku.
à à à
Sebenarnya pada saat seseorang mengadopsi seorang anak, dia bukan saja memisahkan secara fisik seorang anak dengan orang tuanya, tapi dia juga menghancurkan ikatan emosional yang seharusnya terbentuk secara alami apabila ada interaksi yang terus menerus antara si anak dengan orangtuanya, atau antara si anak dengan saudara/i-nya. Karena itu, aku bisa maklum, walaupun sebenarnya sedih ketika suatu kesempatan kakak kandung aku mengenalkan aku kepada temannya dengan menyebut aku sebagai sepupu, anak dari bibinya, bukan sebagai adik kandungnya. Aku tetap berusaha tersenyum walaupun patah hati.
Aku punya seorang teman yang juga adalah seorang anak adopsi. Dia bahkan tidak tahu asal usul dirinya sendiri. Dia mengetahui bahwa dirinya adalah anak adopsi juga dari orang di luar keluarganya, karena orang tuanya juga bermaksud untuk merahasiakannya. Karena merasa tidak jelas dengan jati dirinya, dia pernah mencoba mencari informasi mengenai asal usul keluarga kandungnya, namun tidak berhasil. Tapi tidak lama waktu berselang, rupanya takdir memang hendak mempertemukan dia dengan orang tua kandungnya. Tidak disangka-sangka rupanya kakak perempuan dari teman saya  itu juga meminta kepada suaminya untuk mencari adik kandungnya yang sejak kecil telah diserahkan ke keluarga lain. Akhirnya iparnya berhasil menemukan dia dan akan  mempertemukan dia dengan ibunya. Dari cerita kakak iparnya rupanya setelah ibunya melahirkan dia, ibunya langsung bercerai dengan ayahnya,  sehingga ia terpaksa diserahkan kepada keluarga lain.
Pertanyaannya adalah kira-kira bagaimana suasana saat-saat perjumpaan kembali antara si anak dengan ibu kandungnya itu setelah sekian tahun berpisah? Jangan bayangkan bahwa pertemuan itu akan diselingi air mata, penuh keharuan, atau suasana yang sangat dramatis dan penuh keakraban juga kebahagiaan. Realitanya adalah sangat jauh dari itu semua. Suasananya bahkan sangat kaku, teman aku ragu untuk memanggilnya ibu, dan sang ibu pun terlihat sopan seperti sedang menghadapi orang asing. Kemana hilangnya ikatan emosi antara ibu dan anak? Jawabannya sudah hancur sejak mereka berpisah. Sekembalinya teman aku dari pertemuan itu, tampangnya lebih menyiratkan kebingungan daripada kelegaan karena telah tercapai tujuan yang selama ini dirindukannya.
à à à
Kembali ke kisah aku sendiri, Di dalam keluarga, ibu adopsiku adalah seorang petani yang cukup sukses bahkan ketika dia masih lajang. Sedangkan ayah adopsiku adalah orang yang sangat pasif (dan pesimis). Bahkan setelah mereka menikah, ayah adopsiku tidak mau campur tangan dalam mengelola pertanian ibu adopsiku. Aku masih ingat dia suka menyewa  dan menonton video film-film serial silat dan juga film-film porno sampai larut malam dan bangun bangun setelah jam 11 siang. Sungguh seseorang yang tidak pantas untuk disebut sebagai kepala keluarga. Dalam keseharian , dia lebih pasif lagi terhadap aku, jadi aku lebih dekat dengan ibu adopsiku ketimbang dia. Hal ini selalu menjadi pertanyaan besar dalam pikiranku kenapa dia sama sekali acuh tak acuh sama aku. Pernah suatu saat waktu aku masih kecil, karena aku berbuat salah, dia menunjuk jarinya ke aku tapi membentak ke ibu adopsiku sambil mengeluarkan kata-kata : “Membesarkan anak orang lain, setelah besar entah berguna atau tidak?” Aku menangis dan rasanya ingin kabur saja dari rumah itu.
Sedangkan, ibu adopsiku adalah pribadi yang suka menolong orang. Dia bahkan pernah kasih uang sebagai modal untuk usaha kepada adik-adik ayah adopsiku sehingga sampai mereka berhasil. Selain itu,  ibu angkatku mempunyai satu ruko yang dipinjami untuk salah satu adiknya buka usaha. Adiknya yang satu ini tidak pernah menyukai aku sejak aku kecil. Dia bahkan pernah ngomong langsung ke aku kalau aku bukanlah orang yang satu marga dengan dia (maksudnya menyindir aku sebagi anak adopsi dari luar kekerabatannya). Tapi aku tidak pernah peduli dengan omongannya karena aku sudah lama belajar untuk tidak menuntut penerimaan dari siapapun mengenai jati diriku, lagipula semua saudara ayah angkatku memang punya tabiat suka merendahkan orang, jadi aku memakluminya  saja.
Waktu berlalu, dan usaha dari adik-adik ayah adopsiku semakin berkembang, dan sekarang justru ekonomi dalam keluargaku yang merosot, karena semua tanaman di kebun ibu adopsiku mati terkena wabah. Setelah tamat dari SMU, aku berkeinginan untuk menunjang kembali keuangan keluarga dengan buka usaha dan ingin menggunakan kembali toko milik ibu adopsiku yang selama ini dipakai oleh adik dari ayah adopsiku, tapi  malah ayah adopsiku bersikukuh agar adiknyalah yang harus tetap memanfaatkan toko itu. Dia malah mengejek aku sebagai anak yang tidak berguna dan tidak bisa apa-apa. Mengingat tabiat mereka bersaudara yang memang suka merendahkan orang, aku tidak banyak ambil pusing dengan perkataannya. Akhirnya aku terpaksa ke jakarta untuk bersusah payah kerja dengan orang.
Sampai titik ini aku masih menjalani hari-hari hidupku dengan kesibukanku sendiri sebagai karyawati. Persoalan mengenai ruko masih terus menjadi ganjalan dalam hatiku, karena sepertinya ayah adopsiku lebih memilih untuk mendukung adiknya sendiri ketimbang aku. Mengingat adalah tidak baik kalau sebagai anak terus mempertanyakan milik orang tua tatkala mereka masih sehat, maka ganjalan dalam hatiku itu hanya dapat aku diamkan saja.
Tapi pada suatu saat sebuah kejadian yang diawali oleh kematian nenek (ibu dari ayah adopsiku) benar-benar membuka mataku dan mengungkapkan apa niat tersembunyi yang ada dalam hati ayah adopsiku.
Pada saat pembuatan makam nenekku, terjadi ketidaksepakatan ide antara ayah angkatku dengan adiknya yang selama ini mendiami toko ibu adopsiku. Ayah adopsiku ingin membuat sebuah altar thu thi pak kung (dewa bumi) pada makan nenekku, sebagai tradisi yang sudah umum pada kalangan kong hu cu.  Tetapi adiknya tidak menyetujui karena walaupun nenek tadinya beragama kong hu cu, tapi sebelum meninggal sudah pindah agama menjadi katholik.
Percecokan memanas, ayah adopsiku mengatakan bahwa dialah anak yang sulung, jadi seharusnya keputusannyalah yang berlaku, adiknya tidak dapat menerima dan membentak ayah adopsiku di depan saudara/i  dan para kerabat yang lain dengan kata “Jadi anak sulung apa gunanya, kalau kamu memang berguna,  kenapa hidupmu harus sampai ada hari ini?”  Dalam pengertian kalangan kami, kata “kenapa hidupmu harus sampai ada hari ini” adalah sebuah hinaan yang bermaksud untuk menunjukkan keadaan hidup yang hina/rendah karena ketidakmampuannya sendiri. Dan memang pada saat itu keluarga kami sedang mengalami kesulitan keuangan. Gajiku yang kusisihkan untuk dikirim ke rumah juga tidak bisa disebut mencukupi.
Sejak saat itulah ayah angkatku baru menyadari bahwa selama ini dukungannya kepada adiknya itu tidak dihargai, malah sebaliknya si adik merendahkan dia setelah mereka lebih sukses sekarang ini. Akhirnya, dalam keadaan marah karena merasa dihina, seketika itu juga dia meneleponku agar aku pulang ke rumah untuk mengambil alih ruko itu.
Sekembalinya aku ke rumah, aku baru tahu ternyata sertifikat ruko itu telah dikasih ke adiknya oleh ayah adopsiku sebelum kematian nenekku. Menurut cerita ibu, dia sendiri tidak tau kalau sertifikat itu telah berada di tangan adiknya. Rupanya ayah adopsikulah yang telah menyerahkan sertifikat ruko itu secara diam-diam kepada adiknya karena dulu aku pernah berkeinginan untuk mengambil kembali ruko tersebut dan juga karena ibu adopsiku pernah punya rencana untuk membaliknamakan sertifikat itu dari namanya menjadi namaku. Ternyata dari awal ayah adopsiku telah berniat untuk memberikan ruko itu kepada adiknya.
Kemudian, semua hal ini aku ceritakan kepada pamanku (kakak dari ibu adopsiku), dan aku mengungkapkan kekesalanku terhadap ayah adopsiku yang dulunya lebih mendukung adiknya sendiri ketimbang aku. Mungkin karena melihat kebingungan aku dalam masalah ini, akhirnya dia menceritakan kisah masa lalu dalam keluargaku ini.
Dia bilang bahwa setelah kedua orang tua adopsiku menikah, mereka sudah yakin bahwa mereka tidak akan punya anak kandung karena usianya yang sudah terlanjur. Namun mereka takut dimasa tuanya tidak punya sandaran, karena itu mereka memutuskan untuk mengambil anak. Ibu adopsiku mengusulkan agar aku (anak dari adiknya) yang dibawa, namun ayah adopsiku tidak menghendaki aku diadopsi kedalam rumah tangganya karena dia sudah punya pilihan lain, yaitu keponakannya sendiri, anak dari adiknya yang mendiami ruko ibu adopsiku. Alasan penolakannya hanyalah semata-mata dia menghendaki orang yang semarga dengannya, sedangkan aku bermarga lain, dan dianggap sebagai “orang luar”. Tapi karena di dalam rumah pengaruh ibu adopsiku yang lebih dominan (mungkin karena dia adalah sumber yang menafkahi keluarga), akhirnya akulah yang diadopsi ke dalam rumah. Walupun akhirnya aku yang dibawa, ayah adopsiku masih menginginkan agar keponakannya itu juga sama-sama diadopsi, namun ibu angkatku menolaknya. Rupanya, hal inilah yang membuat ayah adopsiku diam-diam memendam kebenciannya terhadap aku.
Pamanku melanjutkan, sertifikat itu dikasih kepada adik ayah adopsiku karena mereka (ayah adopsiku dan adiknya) mau memanfaatkan celah hukum yang ada dalam tata hukum di Indonesia. Karena sertifikat itu atas nama ibu adopsiku, tentu saja mereka tidak bisa membaliknamakan sertifikat itu tanpa sepengetahuannya. Namun apabila sertifikat itu ditahan terus sama mereka, maka ibu adopsiku tidak bisa mengganti nama pemilik juga, akan tetapi apabila suatu saat nanti ketika dia telah tiada, maka mereka hanya tinggal mengurus satu masalah lagi, yaitu aku. Mereka tinggal menggugat dan mambuktikan ke pengadilan bahwa aku adalah anak adopsi, bukan anak kandung yang memiliki hak waris. Dengan demikian, maka harapan mereka ruko itu akan menjadi milik mereka.
Tapi tidak disangka perselisihan diantara mereka sendiri malah membuyarkan rencana jahat mereka, dan karena inilah ayah adopsiku berpikir ulang untuk tidak menyerahkan ruko itu kepada adiknya lagi.
Mendengar cerita yang demikian, akhirnya terjawab sudah tanda tanya besar mengapa ayah adopsilku sangat pasif dan tidak terlalu peduli terhadap aku sejak aku kecil sampai sekarang. Kini aku baru mengerti bagaimana nilai dan pandangan ayah adopsiku  terhadap aku. Rupanya setelah sekian lama, dia tetap menganggap aku sebagai orang lain dan lebih cenderung untuk mendukung adiknya sendiri daripada aku. Diam-diam dia dan adiknya takut aset ibu adopsiku  jatuh ke tangan aku yang mereka anggap orang luar, jadi mereka membuat kesepakatan jahat untuk memiliki ruko itu. Dan terus terang aku sangat marah dengan tindakannya  ini.
Akhirnya karena adiknya menahan sertifikat itu dan tidak mau keluar dari ruko itu, kami melaporkan ke polisi. Walaupun bukti sangat memberatkan pihak mereka karena sertifikat itu masih atas nama ibu adopsiku, namun karena polisi telah disuap oleh adiknya, polisi tidak mau memproses laporan kami dan malah mengarahkan kasus ini seolah-olah adalah kasus perdata (sengketa). Kemudian adiknya membawa sertifikat ruko itu pengadilan dan menggugat bahwa sertifikat itu adalah salah. Pengadilan meluluskan gugatannya dan akhirnya proses sidang pun dilakukan, sedangkan laporan kami ke polisi dibekukan.
Kedengarannya memang aneh, seseorang yang jelas-jelas menahan sertifikat yang bukan hak nya dan bukan atas namanya tidak dapat diperkarakan, tetapi malah sertifikat asli yang satu-satunya dapat digugat. Tetapi, itulah moral pejabat dan aparat indonesia.......
Singkat cerita, setelah menjalani proses pengadilan selama 2 tahun, kami memenangkan kasus ini dan ruko itu kembali kepada kami, tapi dengan biaya pengadilan yang sangat mahal dan kami harus mengambil utang yang banyak untuk memenuhinya. Akhirnya kami terpaksa jual ruko itu untuk melunasi utang-utang, dan aku terpaksa kembali lagi ke jakarta untuk kerja dengan orang.
Namun, karena merasa dendam dengan aku, adik ayah adopsiku tidak mau melepaskan aku begitu saja. Untuk melampiaskan kemarahannya, dia telah menyebarkan fitnah pada teman-temanku. Seorang teman baik aku memberitahu bahwa dia mengatakan kepada teman-temanku yang lain : “Kakakku telah salah memungut anak dari keturunan yang bejat, yang menyebabkan sesama saudara mereka menjadi saling berselisih”. Ini adalah fitnah yang benar-benar menyakiti hatiku, apalagi dia mengatakannya kepada teman-teman pergaulanku. Aku bahkan meneteskan air mata ketika menulis ini.
à à à
Seandainya bisa memilih, tidak ada anak di permukaan bumi ini yang ingin menjadi anak adopsi. Semua anak ingin tinggal bersama dengan orang tua dan saudara/i kandungnya. Saat seorang anak harus terpisah dari keluarganya sendiri kemudian harus tinggal dan menganggap keluarga barunya itu sebagai keluarga sendiri, itu bukan berarti keluarga barunya itu adalah keluarga pengganti, karena sesungguhnya tidak ada yang bisa menggantikan posisi ibu, ayah, dan saudara/i kandung di dalam hati si anak itu. Inilah hal utama yang mesti diketahui oleh mereka yang ingin mengadopsi anak. Seperti seorang ibu tiri bijaksana yang mengetahui bahwa tidak mungkin bisa menggantikan posisi ibu kandung di dalam hati si anak tirinya, dia akan mengatakan kepada si anak bahwa dia yakin ibu kandungnya adalah seseorang yang berharga dan penting di hatinya dan tidak akan sanggup dan tidak akan berusaha untuk menggeser tempat ibu kandungnya yang spesial di dalam hidup si anak, demikianlah semestinya keluarga yang mengadopsi berlaku kepada anak adopsinya.
Pembaca, mungkin ada diantara kalian yang ingin mengadopsi anak dengan berbagai alasan. Berikut adalah beberapa contoh alasan yang dikemukakan perihal mengenai tujuannya untuk mengadopsi anak:
1.       Kami tidak bisa memiliki anak karena kesehatan atau usia yang sudah tidak memungkinkan.
2.       Kami tidak ingin melewati hari-hari tua kami dalam kesendirian tanpa anak cucu.
3.       Kami ingin setelah tua kami punya tempat untuk “bersandar”.
4.      Setelah menikah sekian lama, rumah tangga kami terasa sepi dan belum komplit tanpa hadirnya seorang anak.
5.      Sebelumnya kami telah kehilangan anak kandung kami, untuk mengisi kembali kekosongan kami, maka kami bermaksud untuk mengadopsi.
6.      Menurut nasehat orang-orang, kalau mengadopsi anak bisa memancing kesuburan suami/istri sehingga memungkinkan untuk hamil.
7.      Kami Cuma punya satu anak kandung dan istri tidak mungkin hamil lagi, kasihan anak tunggal kami karena tidak memiliki saudara/i yang menemaninya dalam keluarga kami.
8.      Semua anak kami cowok semua (atau cewek semua) sehingga kami ingin punya anak dengan jenis kelamin lain.
9.      Malu sama orang-orang karena setelah sekian lama menikah tidak memiliki anak.
10.  Aku hanya mau menolong anak itu.
11.  ( dan lain-lain.....)
Bagi anda yang bermaksud mengadopsi anak, cobalah tandai satu atau lebih butir yang menjadi jawaban bagi anda mengapa ingin mengadopsi anak, kemukakan juga kalau memiliki alasan lain selain contoh di atas. Sekarang, aku mau tanya satu hal, adakah alasan yang anda pilih yang BERORIENTASI PADA KEPENTINGAN diri si anak yang ingin anda adopsi itu.
Bagaimana? Tersentak bukan? Kebanyakan orang tua yang ingin mengadopsi anak hanya mempertimbangkan kepentingan dirinya sendiri, tanpa memikirkan kepentingan si anak. Bagi yang tidak sempat memedulikan kepentingan si anak,  kepantasannya sebagai calon orang tua adopsi patut dipertanyakan.  Alasan nomor 6 lebih tidak berperikemanusiaan lagi, karena biasanya tidak ada kabar baik bagi si umpan apabila pancingannya berhasil. Bukankah ini yang terjadi apabila kita berharap dan kemudian berhasil memancing seekor ikan?
Aku bukanlah orang yang menentang kegiatan pengadopsian anak. Di sekitar kita masih banyak anak yang terlantar dan tidak memiliki masa depan yang jelas karena berbagai sebab. Sebagian sudah di tampung di panti-panti asuhan, namun sebagian besar lagi masih hidup di jalanan memohon-mohon belas kasihan orang. Anda adalah orang yang berhati mulia apabila masa depan merekalah yang menjadi pertimbangan anda untuk mengadopsi mereka,  daripada kepentingan diri sendiri yang menjadi alasannya. Jadi, aku sangat mendukung apabila ada orang-orang yang mau menyediakan keluarganya sebagai sebuah keluarga bagi mereka.
Aku sendiri adalah anak adopsi dan menurutku sendiri itu membuat aku untuk pantas untuk memberikan beberapa pandangan mengenai proses pengadopsian anak kepada para calon orang tua.
1.      Carilah anak yang benar-benar telah ditelantarkan ataupun kehilangan orang tuanya. Panti asuhan adalah tempat yang paling tepat untuk dituju. Janganlah memisahkan seorang anak dari orangtuanya, walaupun orang tuanya mau menyerahkan anaknya. Kalau Anda beriman (entah anda beragama apapun) anda pasti yakin bahwa adalah tidak baik memutuskan jodoh antara orang tua dengan anaknya yang telah ditakdirkan sebelumnya oleh Tuhan.
2.       Jangan hanya memikirkan kepentingan diri sendiri kalau mau mengadopsi anak. Pikirkan juga kebahagiaan dan masa depan si anak kelak.
3.      Pengadopsian anak haruslah merupakan keinginan ikhlas dari semua anggota keluarga dalam rumah tangga anda (suami, istri dan mungkin anak yang lain kalau ada). Apabila ada salah satu yang tidak menghendaki, lebih baik batalkan niat anda karena pada akhirnya hasilnnya akan tidak baik pada diri anak yang diadopsi.
4.      Seorang anak (kandung maupun adopsi) tidaklah sama dengan sebuah investasi. Kami bukanlah ternak yang suatu saat nanti akan bermanfaat. Karena itu besarkanlah anak dengan tulus tanpa keinginan untuk membebankan masa tuamu kepada mereka. Aku tidak bermaksud mengajarkan agar seorang anak tidak perlu balas budi kepada orang tuanya kelak. Maksud aku, seorang anak waktu baru dilahirkan adalah seperti selembar kertas putih kosong yang masih polos. Sebagai orang tua dialah yang harus melukis pada kertas tersebut. Apabila orangtuannya melukiskan hewan pada kertas itu, kemungkinan jadilah dia sebuah poster binatang. Namun apabila si orang tua melukiskan bunga, jadilah dia sebuah poster kembang yang indah. Apabila didikan anda benar, atau anda bisa menanamkan nilai-nilai welas asih pada diri si anak, mengajarkan kepadanya untuk tidak seperti kacang yang melupakan kulit, tanpa anda minta pun mereka ingin berbalas budi dan ingin tinggal membahagiakan anda sampai akhir hayatmu.
5.      Jangan merahasiakan kepada si anak mengenai dirinya yang diadopsi. Terus teranglah kepadanya sedini mungkin. Kalau anda enggan untuk memberitahukan kepadanya, suatu saat dia juga pasti tahu dari mulut orang lain. Ini akibatnya lebih buruk karena terkesan anda bukanlah orangtua yang jujur dan seolah-olah selama ini si anak hidup dalam sebuah jebakan.
6.      Jika orang tua kandung si anak masih ada, jangan merahasiakan keberadaan mereka dan jangan halangi apabila si anak ingin bertemu dengan mereka, biarkan mereka menjalin kembali hubungan yang mungkin telah lama terputus. Apabila si anak ingin memanggil kembali Papa/Mama kepada orang tuanya, anda harus mengikhlaskannya, karena – ini adalah hal yang paling dirindukannya oleh hatinya, walaupun tidak mungkin dia mau memberitahukan kepada anda karena biasanya si anak tidak ingin melukai hati orang tua yang sebelumnya telah mencukupi kebutuhannya. Ya, percayalah, si anak adopsi itu juga bisa memikirkan siapa yang menghidupi dirinya selama ini.
Apakah ini seperti syarat yang sangat berat bagi kalian yang punya rencana untuk mengadopsi anak? Ingatlah, tulisan ini bukanlah ilmu atau teori dari seorang ilmuwan spesialis ataupun psikolog ahli dari manapun, ini hanyalah curahan hati dari seorang anak adopsi dan hal ini membuat tulisan ini lebih masuk akal daripada teori manapun.
Bagi sebagian anak adopsi yang jati diri masa lalunya telah dikubur dan dirahasiakan darimu, sungguh, aku mengerti pemberontakan bisu yang ada dalam dirimu. Aku mengerti betapa rindunya (ataupun marahnya) hatimu ketika memikirkan papa dan mama kandung kalian. Aku tidak bisa memberi nasehat ataupun kata-kata penghiburan untukmu, tapi aku akan menceritakan sedikit lebih banyak mengenai hidupku.
Suatu hari, aku curhat dengan ibu dari seorang teman baikku. Aku mengeluhkan mengenai ayah adopsiku yang tidak peduli kepada aku karena memang dia tidak pernah mau menganggap aku sebagai seorang anak. Aku juga mengeluhkan orang tua kandungku yang tega melepaskan aku dan seandainya sejak bayi aku bisa memilih, aku tidak ingin jadi “anak pungut”. Ibu temanku yang bijaksana mengatakan, “Memang tidak semua orang bisa menjadi orang tua yang baik, mereka juga adalah manusia biasa yang punya kesalahannya masing-masing, tapi sebagai seorang anak bukan tugas kita untuk menghakimi orang tua kita sendiri. Mengenai bagaimana orang tua kita, itu tidak penting, yang penting sebagai seorang anak kita hanya perlu berlaku sebagai anak yang baik, itu saja sudah cukup.”
Aku tidak tahu apakah kata ibu dari temanku itu berarti untuk kalian, tapi kata-kata itulah yang telah menjadi pegangan aku selama ini.

58 komentar:

  1. mohon ijin copy paste utk kami tampilakn di adopsianak.blogspot.com dengan menyertakan sumbernya

    BalasHapus
  2. mbak lylies,bisakah saya mewawancarai mbak tentang adopsi?kebetulan saya sedang menyelesaikan tesis saya di pascasarjana psikologi UGM yang temanya adalah adopsi. kalau tidak keberatan menjadi narasumber saya,mohon hubungi saya di email d.chinantya@yahoo.com

    BalasHapus
  3. sangat menyentuh. noted. krn saya saat ini sedang mencari bayi untuk saya adopsi.

    BalasHapus
  4. ceritanya sangat menggugah kebetulan saya dan suami mmg berencana ingin mengadopsi anak dari panti asuhan.

    BalasHapus
  5. ungkapan isi hati anda begitu menyadarkan aku dan masalahku. ijinkan aku memiliki email anda
    untuk kelak nanti bila anak kami beranjak dewasa dan ingin mengetahui identitas anak kami sebenarnya sebagai masukan apabila nanti anak kami bertanya sesuatu yang tak bisa kami jawab dengan fikiran kami . perlu di ketahui banyak pertanyaan yang ingin kami ungkapkan ke anda apabila email anda berhasil masuk ke email saya, yang di antaranya kapan waktu yang tepat bagi kami harus katakan dia tentang segalanya. sekian dari saya dan ini email saya (yusuf1083@yahoo.co.id)

    URL blog anda saya simpan dengan harapan suatu saat apabila ada perubahan dari blog ini saya tetap bisa mengikuti perkembangannya, itu saja dari saya sebelumnya saya ucapkan banyak2 terima kasih

    BalasHapus
  6. Aku jga anak adopsi dan ibu kandungku adalah adik dri ibu adopsiku,mrka ksih aku ke ibu adopsi krna kulit aku berbeda dgn saudara2ku yg lain yg klit mereka putih dan aku klitku htam,dan skrang mereka seolah tak peduli dgn nasibku setelah lulus sd aku d biarkan bgitu saja hingga akhrnya di usia yg masih 13thn aku hrus jdi pmbantu rumah tangga demi melangsngkn hdup dan skrang aku tnggal bersama di rmah kk sepupuku,yg paling buat aku sedih mreka membencinku,smpai pda akhrnya aku berkata pda mreka ber2 bahwa aku menyesal tlah dilahrkan dri rhim ibu kndungku,aku mrasa knpa aku tdak d buang atau d bunuh saja dri pd aku hrus d adopsi dan mrasakan sakitny terlantar,dan bhkan saat in aku sangat tdak PD dngan driku sendri,dan selalu menangs ktika aku ingt smua perlakuan merka.

    BalasHapus
    Balasan
    1. kamu senasib dengan aku , aku juga anak adopsi tapi aku di telantarkan keluarga angkatku pun membenci aku karna kulitku hitam mereka dr keturunan china.. aku selalu menangis kalo mengingat itu smua, kenapa aku waktu bayi gak mati aja akupun gak pede dgn diriku, aku malu dgn tmn2ku , aku sedih aku udah mencoba untuk mencari ibu kandungku namun akte dan data yg ku bawa ternyata di palsukan oleh ibu angkatku , aku bener2 sedih dan aku benar2 benci dgn ibu angkat ku yg slalu menelantarkan ku sejak duduk di bangku SMP SMA hingga sekarang ibu angkatku tidak mau mengakui aku anaknya lagi

      Hapus
    2. Bunuh diri sama saja merndholimi diri sendiri. Memang orang tua anda seperti itu, tp jangan terus anda berkata "lebih baik bunuh diri drp diadopsi". Harusnya tetap.bersyukur karena ada yg mau memgadopsi..jika tidak bagaimana hidupmu? Berbaktil ah pd orang tua adopsimu jg bagaimanapun ia telah memperlakukanmu bak anak kandungnya.

      Hapus
  7. anonim,
    tlg sabar y, saya kurang banyak sedikit tau peasaan sampean, terkadang ada orang tua yang demi mementingkan kepentingan dirinya sendiri sehingga rela membiarkan kita yang tidak tau apa2 menjadi menderita demi keegoisan mereka. bukan mau kita menjadi anak angkat, tapi takdir kita yang telah di tuliskan demikian tapi nasip kita di tentukan oleh diri kita sendiri, setidaknya kita tau rasanya menjadi anak buangan yang d adopsi dengan begitu kita tidak akan melakukan hal yang sapa pada anak2 kita kelak ke depannya. sampai sekarangpun saya belum tau siapa ortu kandungq, dan tidak tau harus mengampuni mereka atau membenci mereka karna memisahkan kita dari yang namanya ayah dan ibu kandung yang merupakan hak setiap anak yang ada di dunia.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ak krg stuju dn ak ngerasa kmu itu yg justru egois.
      Kmu blg ortu adopsi itu merebut hak anak kandung dgn ayah dn ibunya.
      Oke, memang mereka terpisah tetapi tergntung gmana kondisi kan?
      Kalo yg salah dri awal ortu kandung (dibuang) knp jd salah ortu angkat?
      Gue ank angkat tetapi gue gak mikir gitu dn gue happy dgn ortu angktku.
      Justru, sblknya gue dibuang sma ortu kandungku utk dibiarin mati, tp klo bkn krn merka yg nolong ak. Bagaimana?
      Ak mgkn udh mati kelaperan dn jga ak gak bakal ada disini.
      Ak udah ktmu ortu kandungku dn ak jga udh maafin mereka. Dan ak gak musuhin mereka sma skali bgitu pla ortu angkatku

      Hapus
  8. Well, aku juga anak adopsi tp yaah aku jga ada keluarga. Ak punya adik kembar, dia juga di adopsi jd kmi diadopsi ktika ortuku cerai.
    Aku diambil olh org asing sdngkn adikku, dia diambil oleh sanak keluarga Ibuku.
    Skrg kmi udh ketemu dn slama ini kta jga masih baik2 aja.
    Ak juga gak harap banyak mau temui ortuku bgitu juga adikku, krn dia yg paling bnci sama orang tua kandung kami.
    Dia kesel dibuang gitu aja tetpi aku yaah mgkn krn aku orgnya open mind jdi ak sndr gak masukin ke hati.
    Nobody's perfect dn aku udh yakin bangets klo mereka ngerasa bersalah dngn keslahan mereka di masa lalu.
    Dan aku yakin klo ortu kandungku udh pnya idup sendiri.
    Jujur, saat itu kita dibuang dn di adopsi oleh orang tua yang baik2 jd itu gak ada alasan untk dijadiin beban tp disyukurin krn udh ada yg mw ngerawat kmi sukarela.. ak sayang ortu kandungku n ortu angkatku.

    BalasHapus
  9. Dear Mba Lylies,
    saya juga anak adopsi,dulu saya mengira ini tabu untuk dibicarakan,tapi hari ini setelah saya membaca blog ini saya baru tahu banyak di sekitar kita yang mengalami hal yang sama dengan saya dan mba lylies,saya akui memang apa yang saya alami memang cukup berat,saya berkulit hitam sedangkan ibu adopsi saya berkulit putih,para tetangga,teman pun membicarakan saya sebagai anak pungut. Ya tentu saja,tetap pada kebohongan yang bertubi2 ibu dan keluarga tetap berbohong sampai usia saya menginjak 21 tahun, kini saya berumur 26 tahun, ibu adopsi saya baru saja meninggal dipanggil Tuhan november tahun lalu,saya sangat menyayangi beliau, sampai tidak terbesit dipikiran saya untuk mencari keluarga kandung saya,meskipun kadang terpikirkan apakah mereka masih ada atau tidak,tapi suatu saat saya pasti akan mencari tahu keberadaan mereka,sampai saya merasa apakah tujuan saya mencari mereka...

    BalasHapus
  10. Allah tidak akan memberikan cobaan di luar kemampuan hamba-Nya. Kalimat itu yang selalu menguatkan ku :) Adakah dari kalian yang muslim, bgmaina kalian menikah? siapa wali na? di akte klahiran status na apa? mohon share, terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. - Jika riwayatnya jelas, wali tersebut adalah orang tua asli
      - Jika orang tua asli tidak mau menjadi wali (dengan alasan tidak tega membuka keadaan yang sebenarnya), maka wali tersebut adalah orang tua angkat catatan ada kuasa
      - Jika orang tua asli tidak mau menjadi wali (dengan alasan tidak tega membuka keadaan yang sebenarnya) dan orang tua angkat tidak ada hubungan darahnya maka wali tersebut adalah wali hakim
      - jika tidak jelas asal usul orang tua asli maka wali tersebut adalah wali hakim

      Hapus
  11. Sejujurnya kita patut bersyukur krn sejujurnya ibu kandung kita memberikan kita ke org lain tentu ada alasannya. Mereka ingin hdp kita lebih baik. Tak ada seorg ibu yg bnr2 jahat kepada anaknya.
    Sebutan sepupu hanyalah sebutan dibibir saja tp pd dasarnya didlm hati mereka kamu ttp saudara kandung.Percayalah.
    Hdp sbg anak adopsi justru beruntung. Kita punya 2 org keluarga. Org lain ingin punya 2 kluarga pun tak bs. Tp kita punya. Bersyukurlah :)

    BalasHapus
  12. emang sakit banget jadi anak pungut.
    sama saja seperti saya, gak bisa di ungkapkan lagi dengan kata kata..
    yang ada hanya di terlantarkan, sedih banget rasanya..
    hidup ini serasa sendirian..

    BalasHapus
  13. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  14. Mbak Lylies masih beruntung bisa diadopsi. Sejak bayi saya sudah ada di panti asuhan dan tidak ada yang pernah mau mengadopsi saya. Akhirnya panti saya kesulitan dana dan beberapa anak yang tidak diadopsi termasuk saya jadi terlantar. Saya dan teman-teman saya pada akhirnya hidup di jalanan. Saya pernah di pekerjakan jadi pengemis, pengamen, pencopet, pencuri dan akhirnya di tangkap polisi. Kemudian saya masuk rumah pembinaan.

    Sekarang umur saya 17 tahun. Sebagai orang yang tidak punya keluarga ataupun sanak saudara, saya cukup bahagia walaupun harus hidup sendirian. Dan sebagai orang yang tidak memiliki riwayat pendidikan, saya masih beruntung punya pekerjaan sebagai operator warnet untuk membayar kontrakan dan juga biaya hidup. Rasanya sakit hati kalau ingat pengalaman melihat anak panti lain yang diadopsi oleh orang tua angkatnya.

    Sebenarnya saya sendiri memiliki pertanyaan dalam hati, kenapa saya ada di dunia ini?
    Apa ini adalah bagian dari permainan tuhan? Karena bagi saya kehidupan ini seperti berkah sekaligus kutukan. Sebuah kutukan untuk kesalahan yang bahkan tidak pernah saya lakukan. Atau, kesalahan itu adalah karena saya pernah di lahirkan ke dunia ini? Entahlah. Yang pasti sekarang saya bisa menjalani hidup saya walaupun itu harus dijalani sendirian.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya salut dengan ketegaran kamu, bolehkah kita kenalan ? Nama saya nurhidayati, saya ibu dari seorang anak angkat. No HP saya 085702105391

      Hapus
  15. saya belum tahu status saya mbak Lylies, saya merasa saya anak angkat karena kata ibu teman saya bahwa saya itu anak angkat,dan sy sedang mencari tahu. Tolong doakan saya yah

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya juga kemarin berada di posisi kamu, karna saya merasa bahwa sy jg anak adopsi. setelah saya tahu, saya malah sering di marah2 oleh ibu adopsi saya. bahkan ibu adopsi saya pernah berkata "kalau kamu macam2 saya pulangkan kamu ke ibu kandungmu". saya sekarang masih kelas 3 SMP sudah di perlakukan seperti anak tdk berguna.mungkin memang saya tidak di lukai secara fisik, tapi batin saya sudah hancur.
      padahal waktu sebelum saya tahu, saya sangat di sayangi oleh kedua orang tua adopsi saya. tapi sampai sekarang ayah adopsi saya sangat syg sama saya. mungkin bisa dibilang ayah adopsi sayalah alasan kenapa saya masih bertahan untuk hidup.
      mungkin karna ibu kandung saya adalah adik kandung dari ibu adopsi saya, jadi dia merasa biasa2 saja.

      saran saya untuk kamu, sebaiknya kamu pikirkan baik2, karna jangan sampai kamu di perlakukan seperti saya.

      Hapus
  16. gw sama di posisi lu... tapi bedanya gw lebih menyayangi ortu pungut gw..dan bagi gw hanya mereka lah ortu gw..mereka yang besarin gw...dan mereka tidak pernah membedakan gw dengan anak kandung mereka.tidak semua ortu pungut menganggap sang anak adalah orang asing.

    BalasHapus
  17. Aku juga seorang anak adopsi, Dari kecil aku sering diberlakukan nggak adil sama kakak tiriku, yang di kunci dilemari, di ikat di pohon, hanya ada satu orang yang baik sama Aku yaitu mama tiri ku.. tahun 2009 kemarin beliau sudah meninggal. sekarang yang ada hanyalah kenangan, tapi apapun itu aku masih bersyukur dberi kehidupan seperti skarang ini .. semoga bsk lebih baik lagi..
    amin.

    BalasHapus
  18. maaf ya kl menurut saya dari tulisan ini m.lis g bersykukur sdah di rawat oleh ortu adopsi, mungkin ayah adopsi ga begitu peduli tp ibu angkt kan pasti sayang dan kl pun mereka merahasiakan itu semta2 tunggu waktu sampai anak adopsi cukup umur untuk menerima kenyataan bhwa dia bkn anak kandung.
    kebetulan saya ibu adopsi dan sekarang anak adopsi saya umur 14bl,
    dia diserahkan ke saya karena ibu kandungnya hamil diluar nikah dan tidak mau merawat, cb bayangkan andaikan tidak ada orang yg mau merawatnya bgaimna?
    so bukan kami yang mengadopsi yang mau memisahkan ikatan batin antara anak dan ibu kandung kan?
    dan ga semua ortu kandung baik ke anaknya ,contoh bayi dibunuh,disiksa,
    di buang bahkan diperkosa ayah kandung,naudzubilah himindzalik..
    saya merwat anak saya dengan sepenuh hati tidak ada bedanya dia lahir dari rahim saya ato ga.
    dia lahir dari hati saya....
    semog kelak anak adopsi saya jadi anak yng solehah dan berguna bg bgsa dan negra, andai dipertemukn kg dngn ibu kandungnya smga dia berbakti padanya dan kami sbagai ortu adopsi.
    amin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama bunda..saat ini saya telah 2th lebih mengadopsi anak..saat mengadopsi ibu kandung anakku hamil 8bln lebih..dia tdk bersuami,mempunyai 1 anak perempuan 3-4thunan,dan hidupnya jg dlm kondisi susah mslh ekonomi.saat itu kbtulan aku dan suami telah 5thun mnikan dan smpai saat ini blm dikaruniai kturunan.saat itu aku sedang berpuasa ramadhan dihari pertama dan setelah shalat ashar,difikiranku mngkin ini lah jawaban dr doaku kpd allah swt atas sgala usaha ku dan suamiku.allah swt maha baik,dia menjadikan aku seorang ibu,walaupun aku tdk melahirkannya dr rahimku..tapi anak adopsiku lahir dari jiwabdan hatiku..allah nenyayangi kita sbg ibu angkat karena kita diberikan kenikmatan mempunyaibanak tanpa merasakan sakitnya melahirkan...kita diberi keistinewaan dan tugas mulia karena membantu ibu kandung dari keterpurukan,dr ancaman pembunuhan,aborsi dsb...saya dan suami sngat menyayangi anak angkat kami.tanpa ada batasan rasa..saya sllu merawatnya dgn tangan saya sendiri.dgn hati sata,dgn jiwa saya.saya lindungi ia dr sgla apapun...saat ini dia disampingku tertidur lelap..aku sgt bahagia allah swt mengirimkan kami seorang anak laki2 yg hitam dan nakal ini...semua keluargaku tau dan tdk membedakannya...
      Inilah rasa sayang yg murni dari seorang ibu...
      Walau dia bukan anak kandung yg lahir dari rahimku..tp inshaallah dia akan sllu menjadi anak dijiwa dan hatiku..semoga anakku menjadi anak yg sholeh yg baik dan sllu membantu org2dsekitarnya...
      Aku ibu angkat seorang anak laki2 merawatnya dgn sepenuh hatiku dgn tanganku dan semua doa doaku
      Saat menulis ini dikamar depan bagian rumah ku anak kandung tanteku sedang tertidur pulas bukan dgn tanteku.melainkan dgn suster nya...

      Hapus
  19. Saya mau bercerita sedikit..
    Saat ini usia saya 19th, saya sudah berkuliah di salah satu universitas swasta di bekasi.
    Saat saya duduk dibangku SMA kelas 2, saya menemukan surat pernyataan yg berisi penyerahan anak perempuan dari pihak pertama ke pihak kedua. Yg membuat saya terkejut, pihak kedua yg diserahkan anak perempuan itu adalah ayah saya. Ada tanda tangan ayah saya sbg pihak kedua dan ada ttd pihak pertama nya juga. Tp saya sangat lupa nama pihak pertama.
    Tanggal serta tempat pembuatan surat pernyataan itu sama dengan akta lahir saya. Di garut, bulan juni th 1995.
    Kalau ada yg tau bagaimana saya bisa mengetahui apakah anak perempuan yg di serahkan dalam surat pernyataan tsb adalah saya atau bukan, mohon bantuannya dengan memberi saya info. Bisa email ke saya
    inesarayuandra@yahoo.com

    Saya sangat berharap banyak atas bantuannya. Terimakasih banyak.

    BalasHapus
  20. Saya juga seorang ank adopsi, tapi saya diadopsi oleh kakak saya, saya ank ke 9 dri 9bersaudara, dan kakak yg mengadopsi saya ada kakak saya yg ke3, tentu selisih usianya sdh jauh kan.

    Hidup saya dimasa kecil sangat bahagia, penuh dengan kasih sayang, apalagi ayah angkat saya sngat menyanyai saya, namun dri saya kecil saya sdh dimanfaatkan oleh ibu angkat saya (istri dri kakak saya) dia meminta uang kpd ayah angkat saya atas nama saya, tapi sebenarnya untuk kperluan pribadi nya.

    Sekarang usia sy 19th entah knpa akhir" ini saya ditelantarkan oleh ibu angkat saya, saya jarang dikasia makan, dia hanya baik dsaat ada ayah angkat sy. Saya lelah hanya meminta makan sja harus menangis, dan smpe skrng msh sperti itu, dan akhirnya saya memutuskan saya tdk akan bicara dgan ibu angkat sya smpek kpn pun, dan saya akan menelantarkan dia dihari tua nya nnti sperti dia menelantarjan saya!

    BalasHapus
  21. Saya juga merasakan bagaimana hidup sebagai anak angkat yang selalu diusir,diundat undat oleh ibu angkatnya sendiri,rasa sedih,penyesalan,kecewa,menjadi sebagai trauma pada diri saya,sehingga saya berpikir tidak akan melakukan hal seperti itu kepada yang lainnya

    BalasHapus
  22. Saya juga merasakan bagaimana hidup sebagai anak angkat yang selalu diusir,diundat undat oleh ibu angkatnya sendiri,rasa sedih,penyesalan,kecewa,menjadi sebagai trauma pada diri saya,sehingga saya berpikir tidak akan melakukan hal seperti itu kepada yang lainnya

    BalasHapus
  23. Salut dan terimakasih mau berbagi pengalaman.

    BalasHapus
  24. Status anak kandung, pungut/adopsi tanggung jwbnya sama aja. Anak adalah titipan Tuhan yg di percayakan kpd pasangan suami istri utk merawat, membesarkan dan mengarahkan ke jalan yg benar, dimana saatnya harus di pertanggung jawabkan di hadapan Tuhan kelak

    BalasHapus
  25. Saya seorang IBU, dan saya membaca blog ini begitu terharu, namun janganlah pernah berkata jahat pada orang yg telah melahirkanmu, ini adalah takdir dari TUHAN, dan setiap manusia hanya menjalankan tugasnya di dunia ini, dan ingatlah akan janji TUHANmu di akhirat nanti, dan yakin pada TUHAN, jika kamu mengingat dengan baik, menurut agamamu masing2, sesungguhnya tiada kita kan hilang sayang dan sepih jika dekat dengan TUHAN......,hidup di dunia ini hanya atas nama TUHAN...,seorang IBU, orang tua, adalah penjembatan kehadiran kita di dunia ini, dan atasnya kita selalu do'a kan yg terbaik, Orang tua tak kan pernah tergantikan, walau mereka telah tiada...

    BalasHapus
  26. Saya kebetulan juga mengadopsi seorang anak...
    Tetapi saya tau betul siapa ibu kandungnya dan keluarga dan alasan akhirnya mereka menyerahkan anak ini ke Pihak Dinas Sosial ( karena saya saat itu mengurus adopsi secara resmi)
    proses yg saya jalani adalah 1 tahun sampai akhirnya saya dapat membawa pulang anak tsb.
    dari awal saya mengajarkan dia kalau dia mempunyai 2 ibu, ibu yang emlahirkan dia dan ibu yg merawat dia...dan juga hubungan silaturrahmi kami dengan keluarga kandungnya tidak terputus.
    Memang untuk mengajarkan hal seperti itu betul2 butuh kekuatan hati, sabar yg luar biasa dan keihlasan yg tanpa batas, tapi kalau memang itu semua demi kebaikan anak tersebut, hal tersebut dapat kita lewati.
    Yang penting adalah memberi anak itu pandangan, tidak ada yg salah menjadi anak adopsi, justru mungkin mereka termasuk istimewa krn mempunya ibu lebih dari 1

    Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. tolong dicantumkan identitas ibu ya, karena saya seorang ibu yang sama juga dan ingin sharing la bagaimana cara memberitahukan kelak kepada anak saya tentang identitas sebenarnya, Trims

      Hapus
  27. tetap semangat dlm hidup.perbaiki kwalitas hidup.smoga nantinya klo sdh berkeluarga bisa merasakan ksh sayang...

    BalasHapus
  28. ibu angkatku yg terbaik.walau sudah tiada saya sering merindukannya.harta peninggalan ibukupun jd rebutan adik dan kakaknya. aku tak peduli...aku di besarkan, di sekolahkan ,di nikahkan, di tempa menjadi wanita berkwalitas sdh sangat membahagiakan,smoga ibu tenang di sana..aminn.cintaku tak luntur karena masalah ini...tanteku adalah ibu angkatku...seperti ibu yg melahirkanku.bagiku yg terpenting kasih sayangnya...dan aku adalah penerus bakatnya membuat kue...smoga sukses ,optimis dan bisa bikin ibuku bangga...miss u mom #rip ibu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ibu mba pastilah sangat bangga.
      Pada akhirnya, kasih sayang yang tulus bisa menghadapi segalanya.

      Hapus
  29. Jangan mempersempit jalan hidup..lapangkanlah dadamu( sabar) yg maha kuasa pasti melapangkan juga jalan kita..

    BalasHapus
  30. Jangan mempersempit jalan hidup..lapangkanlah dadamu( sabar) yg maha kuasa pasti melapangkan juga jalan kita..

    BalasHapus
  31. Jangan mempersempit jalan hidup..lapangkanlah dadamu( sabar) yg maha kuasa pasti melapangkan juga jalan kita..

    BalasHapus
  32. Aku jg seorang ibu..aku jg telah memberikan anak k 4 ku utk d adopsi org...aku menyesal...aku rindu anakku...aku seorg single parent dgn 3 anak...krn jln yg salah dan cerita hidup yg pahit..ayah dr anak ku yg no 4 ini hilang tanpa jejak...lalu aku k rumah orang tuany utk minta pertanggungjawaban tp aku malah d usir mereka...akhirny keputusan ini ku buat...aku sdg menganngur sementara ada 3 anak jg yg hrs tetap bs survive...akhirny aku menemukan seorang wanita yg mau mengadopsi anakku...dia berjanji manis tdk akan memutus tali silaturahmi antara aku dan anakku...dia bilang aku boleh tengok anakku kpan saja...tp kenyataannya lain..aku kehilangan kontaknya...bbm..wa d blokirny aku dr list ny...aku rindu anakku...seandainy waktu bs d putar tak akan keberbuat spt itu....aku sayang km nak...maafin mamah sdh tega berbuat spt itu...tp sungguh mamah terpaksa hrs spt itu...km sdh mama susui 2 hr dr asi mamah...kita sdh bersama selama 2 hr nak...mamah hrs kemana utk bs berjumpa dgn km afifah...mamah menyesali keputusan mamah kmrn....mamah memohon maaf dari mu nak...kakak2 mu jg selalu menanyakan kbr mu...ampuni mamah nak....to afifah 26 juni 2015

    BalasHapus
  33. Setelah baca blog ini saya mungkin harus berpikir ulang untuk adopsi. Saya dan suami ada rencana adopsi, ini anak diluar nikah, jadi orangtua kandung tidak bisa membesarkannya. Jika melihat perasaan anak angkat, mungkin saya harus berpikir ulang atau membatalkannta

    BalasHapus
  34. Cerita yang sangat menarik, terima kasih sudah share. Ternyata banyak anak adopsi di Indonesia yang di adopsi secara ilegal. memang jika di adopsi ecara ilegal, anak tidak memiliki perlindungan secara hukum jika mendapatkan perlakukan yang tidak baik berbeda dengan pengadopsian anak secara legal. Berharap orang tua yang ingin mengadopsi anak memikirkan kembali niat untuk mengadopsi dan juga memikirkan anak yang akan di adopsi baik secara fisik maupun psikis. Bagi semua anak adopsi yang tinggal di Indonesia maupun di Luar Negeri memiliki kehidupan yang lebih baik dan masa depan yang baik.

    BalasHapus
  35. Allah tidak akan memberikan cobaan yang melebihi kemampuan umatnya dan pasti akan disudahi cobaan tersebut..
    saya juga dikehidupan pribadi saya ialah anak asuh.. dari bayi 1984 sampai saat ini saya tidak tau saat itu siapa orang tua kandung saya. karena saya diasuh disebuah klinik bersalin. dan ibu asuh saya yang sudah saya anggap sudah seperti ibu ku sendiri walau aq lahir bukan dari rahimnya telah meniggal dunia. sampai akhir menutup matanya beliau tidak bisa memberikan dan memberitahu siapa orang tua kandung ku dimana dan siapa. karena keberadaanku lahir berada di klinik dan klinik tersebut sudah tidak ada lagi .
    saat ini saya sudah berkeluarga dikaruniai seorang putra yang pintar dan sehat.yang benar2 dari darah daging saya sendiri dan istri saya. bukanlah seperti nasib ayahnya sejak dulu kecil.
    sungguh Allah begitu adil buat saya. dan juga ironis buat saya. tapi inilah kehidupan, lelah rasanya kalau saya mengingat dan ingin mencari tau siapa orang tua kandung saya. hanya Allah lah yang tau segalanya. suatu saat aq yakin saat aku meninggal aq akan bertemu dengan mereka. kalaupun orang tua kandungku telah disiksa oleh Allah karena telah membuang aku begitu saja, aq akan mohon bebaskan orang tua kandungku itu dari hukuman Allah di neraka, ampunilah mereka.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mirip dgn kisah saya, dan saya baru tau beberapa hari ini kebenaranya,.

      Hapus
  36. Saya juga anak adopsi, tp saya bersyukur allah telah memberikan keluarga baru yang lebih sayang dr pada keluarga angkat saya. Yang tidak perduli dengan cita" saya, bahkan saat ibu angkatku kesusahan keluarga kandungku nggak pernah ada untuk menolongnya.

    BalasHapus
  37. Saya juga anak adopsi, tp saya bersyukur allah telah memberikan keluarga baru yang lebih sayang dr pada keluarga angkat saya. Yang tidak perduli dengan cita" saya, bahkan saat ibu angkatku kesusahan keluarga kandungku nggak pernah ada untuk menolongnya.

    BalasHapus
  38. Saya seorang ibu yang memiliki anak laki-laki yang kini usianya 4 tahun. Walaupun dia lahir tidak dari rahim saya, tapi saya dan suami amat sangat menyayanginya. Dua minggu sebelum ia lahir saya memutuskan berhenti bekerja.Total menjadi ibu rumah tangga selama 3.5 tahun mengasuhnya.Hidup dan rumah tangga kami menjadi berwarna, penuh arti dan sebagainya dan sebagainya yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata rasa perasaan yang begitu bahagia dengan kehadiran anak. Sampai suatu ketika rumah tangga kami dalam keadaan ekonomiyang sedang terganggu, suatu pilhan terberat bagi saya untuk kembali bekerja dikantoran. Karena tak ada pilihan ketika itu hingga kini sdh lima bulan saya bekerja di kantoran masuk jam 8 pagi dan pulang jam 5 sore. Selama saya bekerja, hati saya tersayat-sayat stiap kali membayangkan anak saya yang kini diasuh tetangga dekat rumah. Tetangga yang tidak ada hubungan dengan keluarga sama sekali. Tapi saya begitu mengenalnya. Walaupun dia lahir dari hati saya perasaan hancur berkeping-keping dan sering saya menangis setiapkali ingat anak yang saya asuh kiniharus merasakan keaadaan kami. Apapun yang kini kami lakukan juga untuk kelangsungan hidupnya. Ya allah semoga kelak ia menjadi anak yang berguna bagi agama nusa dan bangsa. Anak yang patuh kepada kami orang tua angkatnya dan tetap sayang pada orang tua kandungnya yang adalah ibunya adalah adik kandung suamiku.

    BalasHapus
  39. Saya ibu dari putri umur 4 tahun, slama hampir 10 tahun saya berusaha untuk bisa memiliki anak tapi slalu keguguran, alhamdulillah Alloh memberikan saya berkah luar biasa seorang anak yg item manis dan bawel bgt, dia memang tidak terlahir dari rahimku tapi dia memiliki seluruh hatiku, aku menyayanginya seperti layaknya seorang ibu menyayangi anak kandungnya sendiri,anak saya membuat aku memiliki tujuan hidup setelah sekian lama saya dirundung kesedihan krn keguguran yg berulang2, tahun ini anak saya akan berusia 4 tahun, semakin bertambah usianya....saya semakin khawatir, semakin dekat waktunya untuk saya menceritakan asal usulnya, walaupun ego saya mengatakan lebih baik saya tidak akan pernah menceritakan itu krn saya khawatir anak saya akan terluka lebih parahnya lg menghancurkan hidupnya sendiri...khawatir dia akan membenci saya dan meninggalkan saya, tapi saya lebih khawatir lg dia mengetahui hal ini dari orang lain dan akan membenci saya krn merasa telah di bohongi dan memang saya berbohong krn saya sangat menyayanginya dan gak ingin dia terluka,dan memang betul saya juga egois krn rasa cinta saya yg begitu besar kepadanya membuat saya bahkan tidak ingin membayangkan kalau anak saya lebih mencintai perempuan lain sebagai ibunya, saya tidak bisa!!!seandainya saya bisa merubah satu bait sejarah hidupnya dan menjadikannya anak yg terlahir dari rahimku ya Alloh!!

    BalasHapus
  40. Saya ibu dari putri umur 4 tahun, slama hampir 10 tahun saya berusaha untuk bisa memiliki anak tapi slalu keguguran, alhamdulillah Alloh memberikan saya berkah luar biasa seorang anak yg item manis dan bawel bgt, dia memang tidak terlahir dari rahimku tapi dia memiliki seluruh hatiku, aku menyayanginya seperti layaknya seorang ibu menyayangi anak kandungnya sendiri,anak saya membuat aku memiliki tujuan hidup setelah sekian lama saya dirundung kesedihan krn keguguran yg berulang2, tahun ini anak saya akan berusia 4 tahun, semakin bertambah usianya....saya semakin khawatir, semakin dekat waktunya untuk saya menceritakan asal usulnya, walaupun ego saya mengatakan lebih baik saya tidak akan pernah menceritakan itu krn saya khawatir anak saya akan terluka lebih parahnya lg menghancurkan hidupnya sendiri...khawatir dia akan membenci saya dan meninggalkan saya, tapi saya lebih khawatir lg dia mengetahui hal ini dari orang lain dan akan membenci saya krn merasa telah di bohongi dan memang saya berbohong krn saya sangat menyayanginya dan gak ingin dia terluka,dan memang betul saya juga egois krn rasa cinta saya yg begitu besar kepadanya membuat saya bahkan tidak ingin membayangkan kalau anak saya lebih mencintai perempuan lain sebagai ibunya, saya tidak bisa!!!seandainya saya bisa merubah satu bait sejarah hidupnya dan menjadikannya anak yg terlahir dari rahimku ya Alloh!!

    BalasHapus
  41. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  42. Saya perempuan sudah menikah dan punya anak umur 27thn ceritanya sama bedanya saya muslim sampe skrng sya masih bingung lebih dosa mana anak angkat dama anak yg hamil diluar nikah bukan anak nya yg disalahkan tapi perbuatan orang tuanya ya yg dinilai cuma saya bingung kok dilalangan masyarakat indonesia sepertinya tabu sekali dan anak adopsi itu seakan cela yg menjijikan dibanding perbuatan hamil diluar nikah bayang kan kita tumbuh dalam ledekan anak pungut anak angkat anak adopsi malah saya pikir jarang sekali saya dengar ada anak yg hamil diluar nikah di singgung2..... Orang tua angkat saya sayang sama say saya di besarkan dg sangt baik cuma kurangnya ya itu kenp ngk kasih tau saya sejak dini bahwa saya anak angkat dalam islam perempuan menikah harus di walikan o/ ayah kandung gimana ngk seih hari di mana itu sekali seumur hidup harus acak2an dan kyk drama saat keluarga kandung datang malah keluarga kandung ku yg keras seolah mereka korban dari kebaikan orang tua angkat saya mereka berargumen membuat keributan dihari pernikahan saya di depan orang tua dan keluarha suami saya itu sangat menyakitkan dibanding dengan yg lain yang orang tua nya kandung nya rela menjadi asing supaya anaknya bahagia saya memang belum bisa menyayangi orang tua kandung saya tapi jika bisa saya rela menjual kehidupan saya dengan dunia yg bisa saya dapat lalu saya berikan kepada orang tua kandung saya sehingga saya tidak di cap anak durhaka karena berkali2 orang tua kandung saya memyalahkan saya karena saya blm bisa menerima mereka dan orang tua kandung saya bilang saya anak durhaka dan ngk tau diri bahkan kakak saya memandang saya sinis di hari bersejarah saya..... Jika saya bisa menjual hidup saya sekarang juga dan bisa memberikan kebahagian untuk mereka akan saya lakukan walaupun bukan kasih sayang seorang anak yg belum bisa saya berikan

    BalasHapus
  43. Saya juga anak angkat. keluarga kandung saya miskin sedangkan keluarga angkat saya kaya raya. namun sekarang daya sadar bahwa saya mending tidak makan yang penting bisa tidur dipelukan ibu kandung saya, dibanding saya tinggal di rumah besar tanpa kasih sayang. saya sangat merasakan bahwa masakan ibu kandung saya lah yang ter enak, pelukan ibu kandung saya lah yang ter hangat, saya sangat merasakan bahwa sekeras apapun orang tua angkat berusaha, tetap tidak akan dapat menggantikan orangtua kandungku. kini aku hanyalah anak angkat kaya namun kesepian. padahal di desa aku bisa bermain dan bercengkrama dengan adik2ku. aku berharap mati cepet aja dan bisa kembali kerumah orangtua kandungku dibandingkan dirumah ini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Anda bs berbagi dengan sy,jika berkenan.ini cp 081944940913

      Hapus
  44. aku seorang adik yang mencari kakak kandungku,yang dari bayi sudah dibawa/diadopsi oleh paman dan bibiku karena dia tidak bisa punya anak sendiri.tapi sampai sekarang tidak tau dimana keberadaanya.rasa rindu pengen skali ketemu,pengen bawa kaka pulang biar ketemu ibuku,baca kisah ini sampai nangis, apa kakaku disana juga mersakan hal yg sama,apa dia juga tau siapa ayah dan ibu kandungnya,apa dia tahu kalau dia hanya anak adopsi? sampai kapan aku harus dipisahkan dari kakaku? jika kakaku tau statusnya apa dia juga mencari kami? pertanyaan yg slalu terbenak dihatiku,ayahku pernah dikasih alamat tapi alamatnya sepertinya palsu,,mereka seperti menutup nutupi keberadaan kakaku itu....sedih kalau ingat bapak sama ibu pengen sekali ketemu..namanya seorang ibu pasti ingin ketemu dan rindu sama anaknya,,,aku cuma bisa berharap semoga suatu saat kami dipertemukan aminnnnnnn

    BalasHapus
  45. http://mybloggeroperaqq.blogspot.com/2018/01/kebakaran-melanda-trump-tower-2-orang.html

    http://mybloggeroperaqq.blogspot.com/2018/01/skenario-kakak-dan-adik-berebut-kuasa.html

    ♥ ♠ ♦ ♣ OPERAQQ.INFO ♥ ♠ ♦ ♣
    Kami Hadirkan Permainan Baru 100% FAIR PLAY Dari OperaQQ.org :) 1 ID Untuk 7 Games :
    - Domino99
    - BandarQ
    - Poker
    - AduQ
    - Capsa Susun
    - Bandar Poker
    - Sakong Online
    Nikmati Bonus-Bonus Menarik Yang Bisa Anda Dapatkan Di Situs Kami OperaQQ.info Situs Resmi, Aman Dan Terpercaya ^^ Keunggulan OperaQQ.org :
    - Tingkat Persentase Kemenangan Yang Besar
    - Kartu Anda Akan Lebih Bagus
    - Bonus TurnOver Atau Cashback 0.3% Di Bagikan Setiap 5 Hari
    - Bonus Referral Dan Extra Refferal Seumur Hidup
    - Minimal Deposit & Withdraw Hanya 20.000,-
    - Tidak Ada Batas Untuk Melakukan Withdraw/Penarikan Dana
    - Pelayanan Yang Ramah Dan Memuaskan
    - Dengan Server Poker-V Yang Besar Beserta Ribuan pemain Di Seluruh Indonesia,
    - Operaqq.net Pasti Selalu Ramai Selama 24 Jam Setiap Harinya.
    - Permainan Menyenangkan Dengan Dilayani Oleh CS cantik, Sopan, Dan Ramah.
    Fasilitas BANK yang di sediakan :
    - BCA
    - Mandiri
    - BNI
    - BRI
    - Danamon
    Tunggu Apa Lagi Guyss..
    Let's Join With Us At Operaqq.net ^^
    Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami :
    - BBM :D60ED5D7
    - WHATSAPP :+855 964 93 0279
    - LINE : operaqq
    Link Alternatif :
    - www.operaqq.com
    - www.operaqq.info
    - www.operaqq.org
    NB : untuk login android / iphone tidak menggunakan www lagi boss ^_^

    BalasHapus
  46. How to Play the Baccarat Game Online
    When 메리트 카지노 쿠폰 you're looking to play worrione online baccarat for free, look งานออนไลน์ no further than Baccarat. This exciting online baccarat game offers the potential to land a big payday for

    BalasHapus